Sabtu, 06 Juni 2009

Tulisan "(UMPS)Ujian Menjadi Penghuni Surga"


Hidup ini adalah sebuah proses menjalani ujian untuk dapat menjadi penghuni Surga ALLAH.Saat kita sekolah setiap semester kita menghadapi ujian tengah semester dan pada semester akhir kita menghadapi ujian kenaikan, apabila kita berhasil maka kita akan naik kelas dan dikelas akhir kita ujian kelulusan, selesai itu kita ujian masuk sekolah tingkat lebih tinggi…begitulah kita alami sejak kita dibangku kelas satu SD hingga Perguruan Tinggi.Orang tua kita setiap saat selalu berpesan agar kita harus rajin dan tekun belajar agar nilai ujian kita baik..agar kita dapat masuk kesekolah yang favorit..agar kita dapat kuliah ke Perguruan Tinggi yang kita impikan…dan apabila kita tidak dapat menyelesaikan sekolah kita sampai ke Perguruan Tinggi maka hidup kita akan sengsara nantinya..karena sulit mencari kerja.Hidup ini adalah proses belajar dengan tekun dan rajin agar kita siap menghadapi ujian yang ditentukan ALLAH dan agar kita dapat lulus dari ujian duniaNya yang Fana..dan memasukkan kita ke SurgaNya. Hal yang berbeda bahwa ALLAH tidak memberitahukan kapan ujiannya, tetapi sesungguhnya setiap detik yang diamanahkanNYA…kita sedang menjalani proses ujian…dan ujian ALLAH sangatlah sempurna,kesenangan…kesedihan atas amanah dan musibahNYA kita hadapi.. Dan untuk dapat luluspun kita juga harus rajin dan tekun belajar dan pelajarannya adalah kehidupan itu sendiri …dalam ujian ALLAH kita boleh mencontek …bahkan harus mencontek dari Kitab ALLAH dan Hadist Rasul.Dan ujian ALLAH akan berakhir saat kita kita dipanggil ke alam kubur..dan di padang Mashar nantinya kita akan diperlihatkan rapor nilai keseluruhan ujian kita.Untuk dapat lulus, hal terpenting yang perlu Kita lakukan adalah menjadi“SADAR bahwa kita sedang dalam proses ujian ALLAH”~”SADAR bahwa ujian ini akan ada akhirnya”, maka bersabarlah dan tawakallah menerima ketetapan ALLAH.,Banyak orang yang menjalani hidup ini dalam keadaan ''tertidur.'' Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah, membesarkan anak, dan akhirnya meninggal dalam keadaan ''tertidur.''dan ketika tiba pertanyaan malaikat kubur padanya barulah mereka sadar bahwa mereka telah lalai.
(bram 2002)

Tulisan Menikmati Hidup

Untuk dapat menikmati hidup, hal terpenting yang perlu Kita lakukan adalah menjadi SADAR.. Banyak orang yang menjalani hidup ini dalam keadaan ''tertidur.'' Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah, membesarkan anak, dan akhirnya meninggal dalam keadaan ''tertidur.''Pengertian menyadari amat berbeda dengan mengetahui. Kita tahu berolah raga penting untuk kesehatan, tapi Kita tidak juga melakukannya. Kita tahu korupsi dapat merusak bangsa, tapi Kita melakukannya. Kita tahu bahwa riba itu haram tapi Kitapun masih memeliharanya. Itulah contoh tahu tapi tidak sadar!Ada dua hal yang dapat membuat orang menjadi sadar. Pertama, peristiwa-peristiwa pahit dan musibah. Musibah sebenarnya adalah ''rahmat terselubung'' karena dapat membuat kita bangun dan sadar. Kita baru sadar pentingnya kesehatan kalau Kita sakit. Kita baru sadar nikmatnya bekerja kalau Kita di-PHK, bahkan Seorang pernah bercerita bahwa ia baru menyadari bahayanya judi setelah hartanya habis.Kematian mungkin merupakan satu stimulus terbesar yang mampu menyentakkan kita. Bayangkan kalau Kita sedang menonton film di bioskop. Saat pertunjukan sedang berlangsung seru tiba..tiba listrik padam. Petugas bioskop berkata, ''Silakan Anda semua pulang, pertunjukan sudah selesai!'' Kita protes, bahkan ingin menunggu sampai listrik hidup kembali. Tapi, si penjaga hanya berkata tegas, ''Pertunjukan sudah selesai, listriknya tidak akan pernah hidup kembali.''Itulah analogi sederhana dari kematian. Kematian menyadarkan kita pada betapa singkatnya hidup ini, betapa seringnya kita meributkan hal-hal sepele, dan betapa bodohnya kita menimbun kekayaan yang tidak sempat kita nikmati. Sementara semua yang kita terima hanyalah sebuah amanahALLAH... atau semua yang kita ambil meski dengan cara paksa sekalipun adalah amanahALLAH...karena tiada suatupun terjadi tanpa ijinALLAH, dan semua yang kita miliki akan kita tinggalkan didunia, bahkan tidak akan terbawa oleh istri, suami, anak, cucu, cicit kita...tetapi harus Kita pertanggungjawabkan dihadapanNYA.Hidup ini seringkali menipu dan meninabobokan orang. Kedua,untuk menjadi bangun kita harus sadar mengenai tiga hal,yaitu siapa diri kita?, darimana kita berasal ?, dan ke mana kita akan pergi?.Marilah saudara-saudara warga Umat Sejahtera, jadikanlah harta, amanah Kita sebagai penyelamat jiwa Kita dan keluarga Kita di hari pertanggungjawabanALLAH!(Dicuplik dr tulisan Arvan Pradiansyah, 23 Juli 2003)

Tulisan Quantum People Work Shop



Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” QS. Al-Baqarah (2) : 30
Dan sungguh Kami telah memuliakananak cucu adam, dan Kami angkut mereka di daratan dan lautan, dan Kami telah memberikan rezeki yang baik kepada mereka, dan Kami telah lebihkan mereka dari antara makhluk-makhluk yang telah Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna QS. Al-Isra:70

Dari kedua firman Allah jelaslah kita (manusia) adalah makhluk pilihan Allah yang diciptakan dengan kelebihan yang sempurna dibanding makhluk-makhluk ciptaan Allah lainnya, tetapi pola pikir yang terbentuk dalam diri kita membuat kita mengabaikan kelebihan yang kita miliki. Banyak hal yang dapat kita selesaikan, banyak hal yang bisa kita capai, tetapi sedikit yang kita wujudkan karena hanya sedikit karunia yang kita berdayakan.
Melalui pelatihan ini maka kita akan mengungkap 4 kecerdasan yang merupakan karunia Allah (kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan phisik) dan bagaimana memberdayakannya untuk melakukan perubahan dan mencapai tujuan kita. Pelatihan dilakukan selama 15 jam pelatihan (@ 45 menit) dengan menggunakan metode Accelerated Learning dengan SAVI (Somatis/ Tubuh, Auditory/ Bicara-Mendengar, Visual, Intelektual-Merenung)