Sabtu, 06 Juni 2009

Tulisan Menikmati Hidup

Untuk dapat menikmati hidup, hal terpenting yang perlu Kita lakukan adalah menjadi SADAR.. Banyak orang yang menjalani hidup ini dalam keadaan ''tertidur.'' Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah, membesarkan anak, dan akhirnya meninggal dalam keadaan ''tertidur.''Pengertian menyadari amat berbeda dengan mengetahui. Kita tahu berolah raga penting untuk kesehatan, tapi Kita tidak juga melakukannya. Kita tahu korupsi dapat merusak bangsa, tapi Kita melakukannya. Kita tahu bahwa riba itu haram tapi Kitapun masih memeliharanya. Itulah contoh tahu tapi tidak sadar!Ada dua hal yang dapat membuat orang menjadi sadar. Pertama, peristiwa-peristiwa pahit dan musibah. Musibah sebenarnya adalah ''rahmat terselubung'' karena dapat membuat kita bangun dan sadar. Kita baru sadar pentingnya kesehatan kalau Kita sakit. Kita baru sadar nikmatnya bekerja kalau Kita di-PHK, bahkan Seorang pernah bercerita bahwa ia baru menyadari bahayanya judi setelah hartanya habis.Kematian mungkin merupakan satu stimulus terbesar yang mampu menyentakkan kita. Bayangkan kalau Kita sedang menonton film di bioskop. Saat pertunjukan sedang berlangsung seru tiba..tiba listrik padam. Petugas bioskop berkata, ''Silakan Anda semua pulang, pertunjukan sudah selesai!'' Kita protes, bahkan ingin menunggu sampai listrik hidup kembali. Tapi, si penjaga hanya berkata tegas, ''Pertunjukan sudah selesai, listriknya tidak akan pernah hidup kembali.''Itulah analogi sederhana dari kematian. Kematian menyadarkan kita pada betapa singkatnya hidup ini, betapa seringnya kita meributkan hal-hal sepele, dan betapa bodohnya kita menimbun kekayaan yang tidak sempat kita nikmati. Sementara semua yang kita terima hanyalah sebuah amanahALLAH... atau semua yang kita ambil meski dengan cara paksa sekalipun adalah amanahALLAH...karena tiada suatupun terjadi tanpa ijinALLAH, dan semua yang kita miliki akan kita tinggalkan didunia, bahkan tidak akan terbawa oleh istri, suami, anak, cucu, cicit kita...tetapi harus Kita pertanggungjawabkan dihadapanNYA.Hidup ini seringkali menipu dan meninabobokan orang. Kedua,untuk menjadi bangun kita harus sadar mengenai tiga hal,yaitu siapa diri kita?, darimana kita berasal ?, dan ke mana kita akan pergi?.Marilah saudara-saudara warga Umat Sejahtera, jadikanlah harta, amanah Kita sebagai penyelamat jiwa Kita dan keluarga Kita di hari pertanggungjawabanALLAH!(Dicuplik dr tulisan Arvan Pradiansyah, 23 Juli 2003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar